Aedes aegypti, Vampir Mini yang Mematikan

Posted on 03 Mei 2008
Filed under

Oleh: Yuneu Yuliasih & Arda Dinata

DEMAM berdarah merupakan penyakit yang kerap terjadi setiap tahun dan umumnya terjadi di daerah perkotaan. Demam berdarah merupakan penyakit yang diakibatkan oleh virus dengue dari gigitan nyamuk Aedes aegypti. Nyamuk yang berkelana di siang hari dan istirahat di malam hari ini memiliki bentuk tubuh kecil dan bercak-bercak hitam putih. Nyamuk jenis ini senang berada di tempat yang gelap dan lembab atau di antara benda-benda yang tergantung seperti baju atau tirai.

Tanpa adanya nyamuk Aedes ini, virus dengue tidak dapat melanjutkan kehidupannya. Walau demikian, tidak setiap gigitan dapat mengakibatkan demam berdarah. Tapi, hanya nyamuk yang mengandung virus dengue-lah yang dapat menimbulkan penyakit.

Mengenal Aedes aegypti

Kalau dilihat dari kebiasaan menghisap darah, nyamuk Aedes aegypti ini bersifat anthropophilic (sering menggigit pada manusia-red). Walaupun mungkin ia juga akan menghisap darah hewan berdarah panas lain. Sebagai spesies nyamuk yang aktif siang hari, nyamuk betina mempunyai dua waktu aktifitas menggigit, yaitu di pagi hari dan sebelum gelap. Puncak aktifitas menggigitnya tergantung pada lokasi dan musim. Apabila pada waktu menghisap darah terganggu, Aedes aegypti dapat menghisap darah lebih dari satu orang. Jadi wajar saja apabila beberapa anggota dari satu keluarga yang sama terjangkit penyakit dalam waktu 24 jam. Artinya mereka dapat terinfeksi oleh nyamuk yang sama.

Bila kita perhatikan lebih jauh, pada umumnya Aedes aegypti ini tidak menggigit di malam hari. Nyamuk ini lebih dekat dengan wilayah kehidupan manusia sehari-hari. Oleh karena itu, mereka yang melakukan aktivitas di siang hari, sangat berpotensi tergigit oleh nyamuk ini. Makanya, anak-anak lebih besar kemungkinannya tergigit nyamuk tersebut, baik selama di sekolah maupun di rumah.

Nyamuk demam berdarah ini bisa hidup selama 2-3 bulan. Pada 3 hari pasca menggigit manusia, naymuk ini dapat menghasilkan sebanyak 100 telur yang akan menjadi pasukan baru dan siap menyebarkan wabah demam berdarah. Nyamuk Aedes betina biasanya terinfeksi virus dengue pada saat dia menghisap darah dari seseorang yang sedang dalam fase demam akut (viraemia). Virus dari pengidap demam berdarah akan berkembang di tubuh nyamuk selama 8–10 hari (inkubasi ekstrinsik).

Virus tersebut berkembang menjadi banyak dan masuk ke kelenjar nyamuk. Pada waktunya, ludah yang mengandung virus tersebut akan menulari manusia lain. Setelah masa inkubasi di tubuh manusia selama 3–14 hari (baca: rat-rata 4–6 hari), akan timbul gejala awal secara mendadak. Viraemia biasanya muncul pada saat atau persis sebelum gejala awal penyakit tampak dan berlangsung selama kurang lebih 5 hari setelah dimulainya penyakit. Pada saat inilah merupakan masa kritis, jika penderita tidak terlindung terhadap kemungkinan digigit nyamuk.

Akibat Virus dengue

Virus dengue merupakan bagian dari famili Flaviviridae dan genus Flavivirus. Bentuk virus ini bulat, berdiameter 40–50 nm di kelilingi duri. Pembawa virus tersebut bisa pada tubuh manusia, primata, mamalia lain dan burung. Virus ini hanya dapat hidup pada sel yang hidup, sehingga ketika virus ini masuk ke dalam tubuh manusia, ia akan bersaing dengan sel manusia terutama untuk keperluan protein. Proses persaingan ini sangat tergantung pada daya tahan tubuh manusia itu sendiri. Dari sinilah, akan muncul gejala yang menyebabkan terjadinya demam tinggi.

Untuk demam berdarah (dengue fever) akibat dari virus dengue ini, sesungguhnya memiliki empat jenis virus, yaitu: serotipe 1, 2, 3 dan 4. Keempat serotipe ini menimbulkan gejala yang berbeda-beda. Serotipe yang menyebabkan infeksi paling berat di Indonesia yaitu dengue-3. Oleh karena itu, seseorang dapat terserang virus dengue lebih dari satu kali.

Nama lain dari penyakit demam berdarah adalah demam nyeri tulang, Dengue Hemorrhagic Fever (DHF) atau Dengue Shock Syndrome (DSS). Pengidap demam berdarah dapat diketahui dari: panas yang tiba-tiba meninggi selama 2–7 hari; suhu tubuh mencapai 380C; nyeri ulu hati karena terjadinya pembengkakan atau hepatomegali (pada perut kanan atas); pendarahan spontan bisa berupa bintik-bintik merah di kulit (petekie), mimisan, gusi berdarah, dan yang lebih parah lagi dapat disertai muntah darah. Pada keadaan yang lebih berat lagi, dapat terjadi: syok yang ditandai dengan nadi yang lemah dan cepat; turunnya tekanan darah; kulit dapat teraba dingin dan lembab terutama pada ujung hidung, jari tangan dan kaki; serta penderita tampak gelisah dan mulut kelihatan kebiruan.

Tahap kritis penyakit adalah ketika masa penurunan suhu (defervescence). Sementara itu, munculnya trombositopenia dengan disertai hemokosentrasi terjadi sebelum suhu tubuh turun dan atau mulainya masa syok. Di sisi lain, dari uji serologis di laboratorium berupa kadar trombosit yang menurun di bawah angka normal 150.000–450.000 dan kenaikan kekentalan darah. Kondisi kurangnya trombosit (yang berfungsi mempercepat pembekuan darah-red) inilah yang menyebabkan terjadinya pendarahan di mana-mana.

Selain pemeriksaan kadar hematokrit dan trombosit berkala, berikut ini adalah serangkaian pemeriksaan yang harus pula dilakukan untuk mengevaluasi keadaan pasien, yaitu: serum elektrolit dan gas darah, jumlah trombosit, waktu protombin, waktu tromboplastin parsial dan waktu trombin, serta uji fungsi hati berupa serum aspartat aminotransferase (sebelumnya dikenal sebagai serum glutamic oxaloacetic transaminase = SGOT), serum alanine aminotransferase (sebelumnya dikenal sebagai serum glutamic pyruvic transaminase = SGPT) dan serum protein.

Pertolongan

Pada penderita demam berdarah dapat dilakukan pertolongan pertama yaitu dengan cara minum air sebanyak-banyaknya. Hal ini dilakukan untuk membantu mengatasi rembesan cairan darah yang menyebabkan kekentalan darah di dalam pembuluh nadi yang meningkat. Air minum dapat berupa air bening, teh, susu atau oralit. Bahkan jus buah-buahan cukup membantu penggantian cairan tubuh. Bahkan, keuntungan lainnya adalah adanya kandungan vitamin dalam jus buah sangat berguna untuk turut menjaga kebutuhan gizi pasien.

Apablia pertolongan pertama itu tidak segera dilakukan, maka dampaknya adalah dalam beberapa hari saja, keadaan penderita penyakit ini dapat menjadi lebih parah dan menyebabkan kematian. Memang, sungguh mengerikan, hanya karena virus dengue dari gigitan nyamuk Aedes aegypti yang menjadi “vampir mini” demam berdarah, nyawa manusia bisa melayang.

Akhirnya, kunci agar terhindar dari gigitan nyamuk Aedes aegypti yang menjadi “vampir mini” ini adalah berupa upaya pencegahan wabah demam berdarah yang harus terus dilakukan secara berkesinambungan, baik dari masyarakat sendiri maupun pemerintah. Terutama dilakukan pada masa-masa rawan yaitu pasca musim hujan perlu diwaspadai dengan meningkatkan kebersihan lingkungan; genangan air yang menjadi habitat pembiakan nyamuk sedapat mungkin dimusnahkan. Langkah selanjutnya, pokoknya lakukan 3 M (membersihkan, menutup, dan mengubur).***

Kepustakaan:

WHO. ”Diagnosis, Pengobatan, Pencegahan dan Pengendalian Demam Beradarah Dengue.” Jakarta: Depkes RI; ......

Media Aesculapius. ”Kapita Selekta Kedokteran edisi III.” Jakarta: 2000

Depkes RI. ”Pencegahan dan Pemberantasan Demam Berdarah Dengue.” Jakarta: 2005.

These icons link to social bookmarking sites where readers can share and discover new web pages.
  • Digg
  • Sphinn
  • del.icio.us
  • Facebook
  • Mixx
  • Google
  • Furl
  • Reddit
  • Spurl
  • StumbleUpon
  • Technorati

Comments

Leave a Reply

LIHAT dan IKUTI CARA BLOGKU DAPAT IKLAN, RUPIAH & DOLLAR :
| CARA MUDAH DAPAT DOLLAR | PROGRAM IKLAN INDONESIA |